Seiring
berjalannya waktu, dunia penerbitan di Indonesia semakin bersinar dan
memberikan peluang baru bagi mereka yang memutuskan untuk bergerak dibidang
ini. Padahal, beberapa tahun lalu, bisnis ini hanya bisa dijalankan oleh mereka
yang memiliki modal besar. Perkembangan tekhnologi memberikan kemudahan bagi
siapa saja yang mampu melihat peluang. Alhasil, siapa saja bisa membuka
penerbitannya sendiri dengan modal yang cukup murah dan terjangkau. Tak heran
jumlah penulis di Indonesia semakin banyak. Mereka yang mencintai dunia
tulis-menulis tidak harus berjuang semaksimal mungkin untuk menjadi bagian dari
penerbit mayor yang ada di Indonesia, sebab sudah hadir solusi lain, yakni
penerbitan indie yang mampu menerbitkan buku apa saja dalam waktu singkat
dengan biaya yang tidak seberapa besar.
Hal inilah
yang menjadi pemicu lahirnya penerbitan indie. Dampak positifnya, siapa saja
bisa ‘melahirkan’ buku dengan mudah dan cepat asal memiliki modal yang cukup. Penerbit
indie tidak sampai di situ saja. Mereka turut berjuang agar bisa memasuki
distributor-distributor besar untuk memasarkan buku. Jadi, tak perlu heran
melihat jumlah buku yang melimpah ruah di toko-toko buku besar.
Semakin
banyak buku yang dipajang, maka semakin berat pula bersaingan untuk bertahan di
ruang display tersebut. Buku-buku dengan penjualan lambat setelah berada di
ruang display selama satu hingga tiga bulan, langsung ditendang dari toko buku.
Bahkan nama besar penulis berkualitas bisa saja mengalami hal ini. Itu artinya,
seorang penulis harus berlomba-lomba untuk menciptakan tulisan bermutu dan
terus produktif. Penulis harus terus menulis dan menungkan ide-ide baru dalam
tulisannya. Tujuannya agar penulis tetap bisa survive sebab memiliki banyak
judul buku setiap tahunnya. Sedikit
demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Perumpaaan ini juga berlaku bagi mereka
yang memutuskan untuk menjadi penulis buku professional.
Jika kamu hanya memiliki satu buku terbit dan mengharapkan buku itu terjual sebanyak sepuluh ribu eks dalam enam bulan di Indonesia, percayalah itu sangat sulit. Kecuali tulisanmu sangat fantastis dan kamu memiliki keberuntungan tingkat tinggi sehingga memiliki banyak pembaca. Berbagai promosi kamu lakukan, bahkan bila harus merogoh kocek sedalam mungkin.
Jika kamu hanya memiliki satu buku terbit dan mengharapkan buku itu terjual sebanyak sepuluh ribu eks dalam enam bulan di Indonesia, percayalah itu sangat sulit. Kecuali tulisanmu sangat fantastis dan kamu memiliki keberuntungan tingkat tinggi sehingga memiliki banyak pembaca. Berbagai promosi kamu lakukan, bahkan bila harus merogoh kocek sedalam mungkin.
Oleh
sebab itu, menjadi penulis #BeMoreProductive adalah suatu keharusan. Jika ingin
total dalam suatu pekerjaan, maka fokus dan produktiflah. #BeMoreProductive
dalam menulis, #BeMoreProductive dalam promosi, #BeMoreProductive berkomunitas,
#BeMoreProductive mencari ide-ide baru, dan masih banyak lainnya.
Menjadi
seorang penulis #BeMoreProductive, berarti kamu harus mampu bekerja sama yang
baik dengan banyak pihak. Sebut saja editor, penerbit, toko buku, pembaca, serta
masyarakat luas yang mampu menjadikanmu seorang penulis produktif. Kerja sama
yang baik ini mampu membuat penulis terus survive dan menjadi lebih baik lagi
ke depannya.
Kamu
harus menyadari bahwa sebanyak apa pun tulisanmu, bahkan bila orang-orang di
sekitarmu mengatakan kalau tulisanmu sangat bagus, bila tidak dipublikasikan,
maka hal itu tidak akan menjadikanmu penulis #BeMoreProductive. Bahkan seorang
penulis yang telah diterbitkan bukunya, bila tidak mendapat apresiasi dari
pembaca, maka karirnya bisa tumbang begitu saja.
Artinya,
menjadi seorang penulis #BeMoreProductive tidaklah semudah mengedipkan mata. Ada
tata cara dan aturan berlaku yang harus diketahui dan dilaksanakan dengan baik.
PENERBITAN
BUKU DI INDONESIA
Penerbitan
merupakan dunia yang sangat dinamis. Seiring berkembangnya teknologi, berbagai
perubahan pun terjadi. Di Indonesia, penerbitan buku sulit mengalami
perkembangan sebab tingginya biaya produksi, sedang daya beli masyarakat masih
terbilang rendah. Belum lagi harga kertas yang selalu mengalami kenaikan dan
menjadikan biaya produksi buku turut meningkat. Tak heran hanya buku-buku yang
dibutuhkan masyarakatlah yang lebih banyak diproduksi dan menjadi tren
dipasaran. Dampak negatifnya adalah banyaknya tulisan-tulisan bagus yang tidak
dipasarkan sebab buku tersebut belum begitu dibutuhkan masyarakat. Ditambah dengan
kualitas buku yang kian menurun sebab lebih mementingkan tren pasar.
Meski begitu,
kita tetap harus bersyukur sebab masih banyak penerbitan besar di Indonesia
yang mampu survive dan meyakinkan penulis Indonesia bahwa pekerjaan ini masih ‘layak’
untuk dijalani. Dalam satu bulan, buku terbit yang ada di Indonesia bisa
mencapai angka 1.500 hingga 2.000 judul lho. Angka yang terbilang fantastis.
Punya ruangan kosong dan ingin kerja sama dengan XWORK? Tonton dulu video ini.
Punya ruangan kosong dan ingin kerja sama dengan XWORK? Tonton dulu video ini.
PENULIS
BUKU DI INDONESIA
Masih
banyak masyarakat awam di luar sana yang memandang aneh dengan sebutan profesi
sebagai penulis. Saya sendiri mengalaminya. Ketika memutuskan untuk fokus
menulis sejak tahun 2014, orang-orang di sekitar saya memandang aneh atas
keputusan yang saya ambil. Bagi mereka, menjadi seorang penulis bukanlah
profesi yang bisa menjamin kebutuhan hidup. Lain hal bila menulis untuk mengisi
waktu luang semata. Menjadi seorang penulis professional bukanlah semudah membalikkan
telapak tangan. Butuh kreativitas tingkat tinggi dan tantangan yang harus
dijalani. Sama seperti pekerjaan lainnya.
Di Indonesia,
ada beragam jenis penulis. Ada penulis makmur, ada pula sebaliknya. Sebenarnya apa
pun profesinya, bila dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti membuahkan hasil yang
baik. Hadapi semua tantangan dan rintangan selama menjalani suatu profesi. Insya
Allah kelak sukses akan kamu raih.
Buku yang
ditulis dengan baik, dari segi ide dan sebagainya. Bisa jadi tidak laku
dipasaran. Sedang buku yang ditulis secara cepat, serampangan, penggarapan ala
kadarnya, malah bisa melejit dan booming. Mengapa hal itu terjadi? Sebenarnya
tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini. Tidak ada yang mengetahui mengapa
buku bagus bisa jeblok, sedang buku picisan laris manis di pasaran.
Hal ini
harus disadari oleh penulis Indonesia. Prediksi tren pasar tidak selalu tepat. Tak
heran pasar buku disebut juga sebagai hutan rimba. Penulis, penerbit, distributor,
tidak akan mampu meramalkan buku apa yang bisa laris manis di pasaran. Oleh karena
itu, penerbit juga berharap agar penulis yang bukunya diterbitkan agar turut
serta membantu memasarkan bukunya dengan gencar. Tujuannya agar penulis dikenal
publik dan bukunya bisa menarik minat pembaca.
Andrea
Hirata, Dewi Lestari, Mira W, Habiburrahman El Shirazy, Raditya Dika, Asma
Nadia, dan berbagai penulis terkenal serta terkaya lainnya adalah mereka yang
telah mencicipi suka dan duka dalam dunia kepenulisan. Tidak ada penulis baru
yang langsung mencicipi ketenaran. Sama halnya dengan pekerjaan lain, semua
butuh usaha dan kerja keras maksimal.
MENJADI
PENULIS #BEMOREPRODUCTIVE
Mengapa
seorang penulis harus produktif? Memangnya tidak bisa menulis satu buku saja
dalam setahun? Bisa saja, asal buku tersebut dicetak ulang berkali-kali. Bila buku
dicetak berkali-kali, tentu royalty yang didapatkan sudah bisa mencukupi
kebutuhan hidup dalam satu tahun atau lebih. Nah, sayangnya menjual ratusan eks
saja untuk satu buku susahnya minta ampun, bagaimana mungkin hanya menuliskan
satu buku dalam satu satu tahun? Semakin banyak buku terbit dalam satu tahun,
maka akan semakin besar royalty yang diterima. Intinya, tidak hanya fokus
menulis, namun seimbangkan juga promosinya.
Menulis
satu buku saja susah. Bagaimana bila harus menulis buku lainnya? Ala bisa
karena biasa. Manajemen waktu dan disiplin dalam menulis. Awalnya pasti terasa
sulit. Namun seiring berjalannya waktu, apalagi bila dilakukan dengan ikhlas
dan sungguh-sungguh, pasti tak lagi terasa sulit.
BUTUH
RUANG MEETING? XWORK SAJA!
Sumber gambar: https://xwork.co/blog/lomba-blog/ |
Menjadi
seorang penulis, kadang kala akan tiba saatnya kita membutuhkan ruang meeting
bersama kolega. Daripada sibuk mikirin #RuangMeeting terbaik, mengapa tidak
XWORK saja? Ada banyak pilihan dengan beragam harga yang bisa disesuaikan
dengan kebutuhan. Pengalaman saya yang tinggal di Padangsidimpuan—salah satu
kota kecil di Sumatera Utara, sangat sulit menemukan ruang meeting bersama
teman-teman penulis. Seperti beberapa saat lalu, ketika kami hendak mengadakan
lomba menulis. Beruntunglah kita sebab #XWORK hadir sebagai solusi.
Sumber gambar: https://xwork.co/blog/lomba-blog/ |
Sebenarnya
apa sih XWORK itu? XWORK adalah starup di Indonesia yang menyediakan meetingroom, office room, co-working room, event space, dan virtual office. XWORK
tidak hanya ada di ibukota, namun juga hadir di 1.200 lebih ruang yang tersedia
di XWORK. Selain itu, XWORK juga hadir dengan membawa kemudahan. Salah satunya
kemudahan dalam bertransaksi yang menggunakan sistem SSL. Pemesanan juga bisa
dilakukan kapan saja, dengan harga terbaik tanpa tambahan biaya lainnya sebab
harga sudah termasuk pajak.
Ketika
kamu memesan meeting room di XMORK, maka XWORK akan menjadi pihak ketiga yang mencari
business space yang mendukung penulis menjadi #BeMoreProductive. XMORK juga
mampu mengorganisir event mingguan atau bulanan, ditambah dengan persediaan
makanan dan juga coffee break. Jadi, jangan takut lapar ketika melakukan
meeting.
XWORK IN MOBILE
Ada yang baru nih! Bagi kamu yang malas akses XWORK via website, kamu tinggal download aplikasinya di PlayStore, lho. Siapa sih yang tidak memiliki android zaman now? So, download aplikasinya dan pesan ruang meeting, ruang kantor, co-working space, atau ruang apa pun yang kamu inginkan. Hitungan menit, kamu akan berhasil mendapatkan ruang idamanmu.
XWORK IN MOBILE
Ada yang baru nih! Bagi kamu yang malas akses XWORK via website, kamu tinggal download aplikasinya di PlayStore, lho. Siapa sih yang tidak memiliki android zaman now? So, download aplikasinya dan pesan ruang meeting, ruang kantor, co-working space, atau ruang apa pun yang kamu inginkan. Hitungan menit, kamu akan berhasil mendapatkan ruang idamanmu.
Tampilan ketika membuka aplikasi XWORK pada mobile |
Pilihan ruangan yang bisa dipesan pada XWORK |
Contoh pemesanan ruang meeting melalui XWORK di Medan Marelan |
Gimana? Gampang sekali cara pemesanannya, kan? Lakukan transaksi, ruang yang kamu inginkan pun bisa kamu dapatkan.
#BeMoreProductive? XWORK-in saja!
No comments:
Post a Comment