Ulos Batak Angkola Doc. pribadi |
Secara
harfiah, Ulos disebut sebagai kain atau selimut. Dalam Batak Angkola, Ulos disebut
juga sebagai Abit Godang atau Abit Batak. Makna, fungsi, dan guna Ulos
di setiap suku Batak hampir sama, yang membedakan hanya penyebutan nama serta
motif. Batak Toba, Mandailing, dan Angkola menyebut kain adat sebagai Ulos, Batak Simalungun menyebutnya Hiou, Batak Karo menyebutnya Uis, dan Batak Pakpak menyebutnya
sebagai Oles.
Sebelum
masuk agama Islam dan Kristen di Angkola, masyarakatnya menganut kepercayaan Pelebegu atau memuja roh nenek moyang.
Tak sedikit juga yang menganut kepercayaan animisme
dan dinamisme. Pada masa itu, Ulos
merupakan salah satu wujud ekspresi dari kepercayaan yang dianut. Nah, ketika
agama Islam dan Kristen masuk pada abad ke 19 hingga kini, Ulos tetap
digunakan. Batak Kristen menggunakan Ulos dalam pelaksanaan ibadah di gereja,
upacara Mangulosi pada perkawinan, dan sebagainya. Pun demikian dengan Batak
Muslim yang juga menggunakan Ulos dalam upacara kelahiran anak, perkawinan,
khitan, dan masih banyak lainnya.
Proses Pembuatan Ulos. Doc. pribadi |
Sipirok, Kabupaten Tapanuli
Selatan—Sumatera Utara, merupakan pusat adat dan budaya yang sejak dulu
memegang peranan penting bagi Batak Angkola. Di sana kamu bisa dengan mudah
menemukan pengrajin tenun dan kain adat, yang masih mempertahankan cara
pembuatan secara manual.
Pada Batak, Ulos Batak Angkola
termasuk yang paling cerah dan banyak motifnya. Setiap motif memiliki arti,
lho. Jadi, motif tidak sekadar motif. Berikut arti dari motif Ulos Batak yang
Angkola yang digunakan pada upacara pernikahan, prosesi ini biasa disebut
sebagai prosesi Mangulosi:
Rambu
Wujudnya
seperti bulu atau putri melambai. Melambangkan dalam berumah tangga harus luwes
mencari nafkah.
Manik-Manik
Si Mata Rambu
Melambangkan
suami istri harus bisa menjaga anak laki-laki dan perempuannya dengan baik.
Sirat
Melambangkan
rumah tangga harus dipertahankan.
Jarak
Melambangkan
semua aspek kehidupan harus ada jarak, tidak boleh terlalu dekat.
Pusuk
Robung
Melambangkan
bahwa sepanjang hidup kita harus bisa memberi manfaat. Ibarat pepatah, makin
tinggi makin merunduk.
Luslus
Melambangkan
dalam hidup manusia harus bisa bermasyarakat.
Tutup
Mumbang
Melambangkan
bahwa kita harus mampu menyimpan hal buruk dan tidak mengumbar hal baik.
· Iran-Iran
Melambangkan
bahwa ke manapun kamu melangkah, kamu harus meninggalkan jejak kebaikan.
Jojak
Mata-Mata
Melambangkan
suami dan istri harus mampu memberikan kesan baik tentang keluarganya pada
mertua, begitu juga sebaliknya.
·
Yok Yok
Mata Pune
Melambangkan
bahwa perempuan Batak harus pintar, cerdas, dan mau belajar.
·
Ruang
Melambangkan
bahwa suami istri harus berjiwa tegar, kuat, dan mampu merangkul semua pihak yang
ada di sekitarnya.
·
Si
Jobang
Melambangkan
bahwa Mora harus bertanggung jawab terhadap seluruh aspek kehidupan orang di
sekitarnya.
·
Singap
Melambangkan
bahwa kita harus mampu menahan panas dan terik matahari.
·
Horas
Tondi Madingin Sayur Matua Bulung
Merupakan
serangkaian doa dan harapan semoga yang diUlosi selamat dan jiwanya sejuk
sampai dia seperti daun yang menua.
·
Bunga
Melambangkan
bahwa perempuan Batak harus mengeluarkan bau yang harum bagi sekelilingnya.
Artinya bisa menjadi teladan yang baik.
·
Suri-Suri
Melambangkan
bahwa keluar rumah harus merapikan diri terlebih dahulu. Artinya sebelum
mengurus orang lain, urus diri sendiri terlebih dahulu.
·
Dalihan
Na Tolu
Pada
Batak ada tiga unsur penting yakni Mora, Kahanggi, dan Anak Boru.
·
Tugu
Melambangkan
perkumpulan keluarga. Orang Batak harus bisa hidup dalam perkumpulan keluarga.
Sebuah
warisan nenek moyang yang sangat luar biasa maknanya. Ulos perlu dijaga,
dilestarikan, dirawat, serta dilindungi oleh hukum dan kita sebagai masyarakat
Indonesia khususnya Batak, agar terhindar dari berbagai macam hal yang ingin
merusak dan menghilangkan kain adat tersebut sebagai simbol adat budaya Batak
Angkola.
Saya
sendiri sangat bangga sebagai orang Batak yang memiliki kain adat berupa Ulos.
Apalagi sekarang sudah banyak desainer yang membuat pakaian dengan Ulos sebagai
motifnya. Tentu hal tersebut merupakan salah satu cara mengenalkan Ulos kepada
banyak orang. Besar harapan saya, Ulos tidak hanya dikenal di dalam negeri,
namun juga bisa diterima di luar negeri.[]
*Sumber foto motif ulos dan maknanya dari
*Diikutsertakan dalam Lomba Menulis Sahabat
Gold.
#SAHABATGOLD #kisahIstimewaSahabat
#pesonaIndonesia
Sangat mendidik,bikin lagi dong kak artikel artikel Angkola yg lain
ReplyDeleteinsya Allah :) terima kasih sudah berkunjung.
DeleteMantap. Buat artikel kak, sekiranya khitanan pakai ulos apa. Nikah ulos apa. Masuk rumah baru. Dll. Tksh
ReplyDelete