Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat
pagi dan selamat menikmati penghujung Juli ya teman-teman. Nggak terasa hampir
dua bulan mimin Okeday menyepi dari hiruk pikuk dunia perblogan. Maklum,
beberapa bulan terakhir ini mimin disibukkan dengan penulisan dua buku nonfiksi
dan berbagai macam pesanan artikel. Oh ya, novel mimin yang terbaru sudah bisa
dibeli lewat Aplikasi Scoop lho. Judulnya Can You Hear
My Heart? dan Penjerat Hati. Boleh banget dinikmati dan
dikasih komentar muat mimin agar bisa menulis lebih baik ke depannya yaa
*teteup promosi
InsyaAllah
mulai hari ini mimin Okeday bakalan kembali semangat menulis di blog tercinta
ini. Pantengin terus ya tulisan mimin *kedip-kedip. Kali ini kita bakalan bahas
mengenai proposal.
Pernah
dengar yang namanya proposal, kan? Pengen buat proposal namun tidak tahu
caranya? Tenang, dalam tulisan kali ini, mimin Okeday bakalan kupas tuntas
seluk beluak proposal secara terperinci. Proposal merupakan sebuah media
penyampaian ide mengenai suatu peluang dalam berbagai aktivitas, misal
penawaran bisnis, penelitian, maupun proyek yang bersifat individu ataupun
lembaga yang telah dirumuskan dari sebuah keadaan tertentu. Proposal juga
merupakan ‘jalan’ untuk mendapatkan keuntungan, baik untuk pihak pembuat
proposal maupun pihak yang akan dijadikan rekan, misal perusahan, lembaga,
organisasi, ataupun event organizer (EO).
Agar
proposal yang ditulis mendatangkan hasil sesuai yang diharapkan, maka proposal
harus mampu meyakinkan dan dalam pembuatannya tidak boleh asal-asalan. Di dalam
proposal harus terdapat dasar-dasar yang akan mempengaruhi target proposal,
sebab mereka memerlukan keyakinan bahwa dana atau tawaran konsep kerja sama
harus benar-benar bermanfaat dan menguntungkan untuk kelancaran kegiatan yang
akan dilakukan. Semakin baik dan menarik sebuah proposal, maka semakin besar
pula peluang proposal tersebut mendapat persetujuan dari target proposal.
Tentu
kita sering menjumpai atau bahkan pernah mengalami yang namanya penolakan
proposal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mulai dari
tidak jelasnya kegiatan, pernyataan lemah, atau tujuan kegiatan yang tidak jelas.
Karena proposal merupakan usulan keinginan untuk melakukan sesuatu dan mengajak
pihak lain bersedia bekerja sama, maka keseluruhan isi proposal harus
menampilkan suatu gagasan yang benar-benar masuk akal dan saling menguntungkan.
Sehingga tidak ada keraguan bagi pihak sponsor untuk melakukan kerja sama.
Seiring
berkembangnya zaman, kebutuhan manusia untuk melakukan kerja sama pun kian
besar. Dampak positifnya adalah terbukanya peluang bisnis atau peluang proyek
untuk mendapakan bantuan dari donatur. Jika kamu berkeinginan untuk mendapatkan
peluang tersebut, maka kamu wajib memahami bagaimana cara agar peluang tersebut
berhasil menjadi milikmu. Coba lihat kembali proposal yang kamu buat selama ini
dan cari tahu apa alasan proposal tersebut ditolak. Kamu harus mampu mencari
tahu jawaban sebenarnya sehingga ke depannya tidak mengulang hal yang sama.
Misal:
1. Proposal
tidak Menarik
Tahukah kamu bahwa ada banyak proposal yang diterima oleh
perusahaan ataupun pihak lainnya dalam satu hari? Bisa kamu bayangkan jika
proposalmu biasa-biasa saja alias tidak memiliki nilai lebih, tentu saja tidak
butuh waktu lama bagi mereka untuk ‘mengenyahkan’ proposalmu secepat mungkin
dari pandangan. Karena jumlah proposal yang mereka terima bukan hanya satu atau
dua, kamu diwajibkan untuk mampu membuat proposal yang menarik dan mencolok.
2. Proposal
tidak Relevan
Seperti apa sih proposal yang tidak relevan itu? Misal, proposal
salah alamat. Kamu akan mengadakan event festival musik, namun
mengajukan proposal pada perusahaan alat rumah tangga. Jelas sekali bahwa ini
tidak berhubungan dengan perusahaan mereka.
3. Proposal
tidak Menjual
Ingatlah bahwa tujuan proposal bukan untuk meminta sumbangan atau
uang hibah, namun untuk melakukan kerja sama. Jadi, perusahaan atau target
proposal pasti akan mempertimbangkan sebaik mungkin isi proposal yang telah
dibuat.
4. Proposan
Masuk Disaat tidak Tepat
Kamu harus bisa membaca waktu yang tepat untuk mengirimkan
proposal. Misal, saat ini ada banyak festival kuliner yang tengah diadakan.
Tentu saja pada saat yang bersamaan akan banyak proposal yang menawarkan hal
tersebut. Jadi, hal tersebut membuat peluang diterimanya proposal kita kecil
sebab ada banyak pesaing. Oleh sebab itu, pintar-pintar melihat kondisi, ya.
Beberapa aspek yang
harus kamu lakukan dalam menyusun proposal, antara lain:
1. Mempelajari situasi
target proposal, lalu menetapkan masalah dan kebutuhan mereka.
2. Membuat penyelesaian
yang berharga dari masalah serta kebutuhan tersebut. Di sinilah tercipta
penawaran dari semua kesimpulan yang telah dipelajari.
3. Dalam membuat
proposal, tentukan tujuan bisnis, teknis, sosial, bahkan tujuan pribadi
terutama dalam menentukan tujuan penentu kebijakan perusahaan target proposal.
7. Pastikan bahwa kamu
memang memiliki keahlian dan kapasitas untuk melaksanakan kegiatan seperti yang
telah kamu sebutkan dalam proposal.
Sebenarnya
proposal mempunyai bentuk yang bermacam-macam, tergantung tujuan dan fungsinya.
Tetapi, meskipun memiliki perbedaan, sebuah proposal tetaplah sebuah bentuk
penjabaran dari penawaran yang saling menguntungkan. Secara umum, proposal
dibagi menjadi dua jenis, yakni:
1. Proposal
Umum
Merupakan proposal bersifat resmi (dinas). Biasanya pembuatan
proposal ini ditujukan untuk tujuan penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi.
Artinya, jenis proposal yang satu ini biasanya digunakan pada kalangan dunia
akademis atau pekerjaan proyek pemerintah.
2. Proposal
Nonformal (Semiformal)
Merupakan jenis proposal freksibel karena ditampilkan dalam surat
pendek. Kadang, proposal jenis ini juga disebut dengan proposal surat.
Format Penyusunan Proposal
Nonformal (Semiformal)
Pendahuluan
|
· Sampaikan tujuan.
· Kembangkan ‘kail’
persuasive.
|
Latar
Belakang Masalah
|
· Bahas tujuan
proposal, manfaat, bahkan sasarannya.
· Informasikan
masalah.
|
Rencana
|
· Sajikan rencana
untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
· Informasikan
bagaimana rencana akan dilaksanakan dan dievaluasi.
· Uraikan table
waktu.
|
Penetapan
Staf
|
· Promosikan
kualifikasi staf/tim.
· Sebutkan SDM atau
peralatan khusus.
|
Anggaran
|
· Tunjukkan biaya
proyek.
· Cantumkan tenggat
waktu.
|
Otorisasi
|
· Minta persetujuan
seperti tanda tangan.
|
Lampiran
A
|
· Resume peneliti
utama.
· Surat pernyataan.
|
Lampiran
B
|
· Contoh atau daftar
proyek sebelumnya.
· Prosedur audit.
· Grafik teknis.
· Makalah
professional.
|
Lalu,
bagaimana dengan proposal bisnis? Proposal bisnis juga termasuk dalam jenis
proposal nonformal. Penulisan proposal bisnis harus bisa disesuaikan dengan
perusahaan atau lembaga yang akan dijadikan target proposal. Untuk membuat
proposal bisnis, yang harus kamu lakukan adalah:
1. Merencanakan
dan merealisasikan proposal bisnis.
2. Membuat
proposal bisnis.
3. Konsep
proposal bisnis, yang terdiri dari pengantar, pembahasan, proyek yang
diusulkan, kualifikasi perusahaan, dan lampiran.
4. Format
penulisan proposal bisnis yang terdiri dari:
· Cover.
· Profil
singkat usaha atau identitas pemilik.
· Ringkasan
proposal.
· Isi
proposal (pendahuluan, tujuan penggunaan dana, jumlah dana yang dibutuhkan,
ekplanasi mengenai usaha, sejarah usaha, informasi pasar mengenai produk dan
jasa spesifik, aspek produksi, aspek sosial ekonomi, sejarang keuangan usaha,
proyeksi keuangan, daftar jaminan yang mungkin diberikan, dan penutup).
· Lampiran.
Padangsidimpuan, 23 Juli 2017
❤ Eva Riyanty Lubis❤
Daftar Pustaka:
Rameli Agam, 2008, Menulis Proposal, Penerbit Familia,
Yogyakarta.
Alhamdulillah, akhirnya mimin manisnya update tulisan lagi. Wuiihh mimin syibuuuk syekali yaa.. kasih tips juga dong biar sesibuk mimin dalam menulis buku #asiik..
ReplyDeleteShare tentang proposal ini berguna banget Min, daku bookmark deh siapa tahu nanti butuh buat proposal sesuatu. Makasih Mimin 😘
Alhamdulillah sesuatu ya teteh. Semoga bisa konsisten nulis diblog. kasihan masa aktif domain satu tahunnya bakalan habis. hhuhuhu
DeleteGimana caranya biar kita temanan di blog, teh? Bisa tak? Kalau wordpress kan bisa tuh. Tulisan teman otomatis muncul di beranda kita.
Gampang va, Kita Saling klik tombol ikuti aja di masing2 blog kita, terus kalo mau nampilin pake blogroll di widget vaa
DeleteOke teteh. aku buat blogroll nya dulu ya :)
ReplyDelete