How You Life Your Life

Pesona Danau Siais yang Mampu Membuatmu Jatuh Hati

What a wonderful view!


Sudah sejak dulu Sumatera Utara hadir dengan sejuta pesona. Berbagai panorama alam ada di sini. Sebut saja Danau Toba sebagai salah satu danau terluas di dunia. Siapa yang tidak tahu Danau Toba? Siapa yang tidak jatuh cinta pada pesonanya? Nah, selain Danau Toba, masih ada Danau lain yang tak kalah indah. Ia adalah Danau Siais yang berada di Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Danau Siais adalah panorama alam yang memiliki keindahan tiada terkira. Sayangnya masih banyak masyarakat Sumatera Utara yang belum mengetahui hal ini. Saya sendiri sudah tahu Danau Siais sejak tahun 2013. Ketika itu teman-teman saya berangkat menuju Danau Siais menggunakan sepeda motornya masing-masing. Sayangnya dikarenakan jalanan yang buruk, salah satu sepeda motor teman saya malah terbelah menjadi dua alias tidak bisa lagi digunakan. Hihihi. Belum sempat menikmati keindahan Danau Siais, sudah mendapat cobaan yang otomatis membutuhkan uang banyak untuk menderek sepeda motornya. Karena pengalaman teman-teman saya tersebut, alhasil saya belum berani untuk menginjakkan kaki ke Danau Siais.
Meskipun jalanan ke Danau Siais belum memadai, tetap saja impian untuk menginjakkan wisata alam ini tetap ada di hati. Minggu, 25 November 2018, ketika saya bingung harus melakukan apa di hari libur, saya dan rekan memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju Siais. Padahal waktu itu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib. Sebelumnya kita sudah keliling Padangsidimpuan ke sana-kemari, namun tak jua merasakan kepuasan dalam berlibur.
“Bagaimana kalau kita ke Danau Siais?” tanya rekan saya cepat.
“Mauuuu. Let’s go!” teriak saya cepat.

Perjalanan Menuju Danau Siasis, Singgah Sebentar Buat Jepret Cantik 

Perjalanan Menuju Danau Siais
Jadilah kita melakukan perjalanan mendadak menuju Danau Siais dari Sirappak, berlanjut ke Simarpinggan Napa, dan terus berjalan tanpa ada belokan. Ikuti saja jalan setapak yang banyak melewati kebun, hutan, dan rumah penduduk. Dari Simarpinggan, jalanan yang dilalui sudah lumayan bagus. Menurut perkiraan rekan saya yang sudah pernah ke sana, perjalanan ke Danau Siais dari Simarpinggan memang lebih cepat dibanding dari Batang Toru. Kami hanya butuh waktu 1,5 jam ke sana. Selama satu jam perjalanan, jalanan masih lumayan bagus. Nah, setengah jam berikutnya baru penuh bebatuan dan lumpur. Maklum saja, Padangsidimpuan hingga Tapanuli Selatan sedang musim hujan. Makanya jalanan yang belum disemen sangat becek dan penuh lumpur. Selain itu di sepanjang jalan kami banyak menemui pepohonan yang ambruk dan sisa-sisa tanaman bekas banjir bandang.

Air Terjun Sekitaran Danau Siais 

Ternyata beberapa hari yang lalu telah terjadi banjir bandang yang menyebabkan tumbuhan dan tanaman di sini pada tumbang. Memang daerah yang kami lewati sangat rawan banjir dikarenakan banyaknya sungai besar yang melewati daerah ini. Info daerah ini yang sering terkena rawan banjir juga banyak kita temukan di sepanjang jalan. Jadi, kita bisa lebih hati-hati bila tengah melakukan perjalanan kala musim hujan tiba.
Perjalanan kami ini bisa dibilang ekstrim karena sepanjang jalan, hanya kami saja yang lewat. Sepi sekali! Paling hanya mobil berisi sawit. Itu pun terhitung. Belum lagi ketika melewati jalanan becek dan penuh bebatuan. Dalam hati kami berdoa agar sepeda motor yang kami tunggangi tidak mengalami masalah. Tak lucu kalau ban sampai bocor. Mau tempel di mana di tengah hutan begini?
Meskipun perjalanan ini terbilang menantang, tetap saja kami merasa bahagia. Sepanjang mata memandang ada beberapa gunung yang menyapa dengan keindahannya. Mereka tampak indah, agung, anggun, dan dekat untuk diraih. Belum lagi burung-burung indah yang berterbangan dengan suaranya yang merdu, ditambah desiran air sungai yang membuat suasana menjadi lebih syahdu. Sungguh panorama alam yang sangat indah.
“Sebentar lagi kita sampai. Danau Siaisnya ada di belakang gunung ini,” tunjuk rekan saya penuh semangat.
Tentu saja saya juga semakin bersemangat. Embusan angin menerpa wajah kami. Udara yang sangat baik buat paru-paru. Sungguh berbeda dengan di kota, khususnya Padangsidimpuan yang udaranya sudah banyak terkontaminasi polusi.

Selamat Datang di Danau Siais
Pegununangan di Sepanjang Mata Memandang 

Tepat pukul 17.30 Wib, Danau Siais sudah tampak di depan mata. Masya Allah! Luar biasa indah. Ucapan syukur dan takjub terus keluar dari bibir ini. Betapa luar biasanya Allah dengan segala ciptaanNya. Sungguh saya bersyukur bisa melihat Danau Siais yang keindahannya berhasil membuat saya jatuh hati. Sudah sewajarnya tempat wisata ini memiliki tempat di hati masyarakat. Sebelum jalan-jalan mengunjungi tempat wisata yang jauh di sana, mengapa tidak menikmati Danau Siais terlebih dahulu?
Kami berkeliling Danau Siais untuk menemukan tempat yang pas buat rihat sekaligus menikmati keindahannya. Eh, pas di perjalanan, rekan saya bersua dengan tetangga samping rumah. Jadi deh kita singgah sebentar bersama mereka. Waktu itu mereka lagi duduk manis di salah satu warung yang letaknya dekat dengan air terjun. Sewaktu rekan saya bercengkrama dengan mereka, saya langsung berlari kecil menuju air terjun tersebut. What a wonderful place! Danaunya ada, air terjunnya ada, gunungnya indah, ahh komplit sekali.
Lima belas menit kemudian kita berpamitan dengan mereka.
“Kalian sih datang ke Siais pas matahari sudah terbenam. Orang sudah pulang main dari sini, kalian malah baru sampai,” ucap salah seorang kepada kami.
Kami hanya membalasnya dengan senyuman. Namanya juga perjalanan mendadak. Tapi kami senang karena Danau Siais serasa milik pribadi. Tidak banyak orang. Hihi. Namun kami melihat banyak orang yang asyik memancing di danau ini. Sebelum memutuskan duduk di pinggir Danau, kita memesan makanan terlebih dahulu di salah satu warung yang bisa ditemukan di seputaran Danau Siais. Kita pun membawa makanan ini untuk dihalap di pinggir Danau.
Makan di pinggir Danau Siais memang memiliki kenikmatan tiada terduga. Bersama semilir angin, danau yang tenang, dan suasana asri. Siapa yang tidak suka? Siapa yang tidak jatuh cinta? Rasanya betah di tempat ini. Meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 Wib, hari masih terlihat terang. Tetapi kita tidak bisa berlama-lama di sini. Jadi waktu yang ada memang benar-benar dinikmati dan disyukuri.
Kalau misalkan kita masih ada waktu, pasti kita tidak melewatkan untuk pergi melihat ikan keramat. Sayangnya hari sudah gelap. Mungkin di lain waktu kami akan kembali ke tempat ini dan meng-explore segala tempat wisata yang ada.

Kembali ke Padangsidimpuan
Menatap Danau Siais 

Jalan-jalan singkat nan berkesan harus diakhiri. Selesai magrib, kita pun mulai jalan untuk pulang. Untuk rute pulang, kita memilih melalui Batang Toru, sebab jalannya lebih bagus, aman, dan ramai pengendara. Meskipun memakan waktu lebih lama. Lagian kalau pulang dari jalan datang sebelumnya, kami tidak berani. Selain sepi, jalanan rusak, lampu jalannya juga belum ada. Pukul 21.00 Wib, kami tiba di Padangsidimpuan.

Feel Free

Kalau kata saya, Danau Siais wajib buat kamu junjungi. Dijamin pesona Danau Siais akan mampu membuatmu jatuh hati. Alhamdulillah sekali saya sudah berhasil menginjakkan kaki di sini. Tunggu apalagi? Yuk liburan ke Danau Siais.
Padangsidimpuan, 02 Desember 2018

No comments:

Post a Comment