Eva
Riyanty Lubis
Horas
Tapteng! Negeri Sejuta Pesona Pariwisata.
*
Ketika memasuki wilayah Tapanuli
Tengah, kita akan menemukan banyak bacaan seperti itu di pinggiran jalan.
Memang benar adanya. Tapanuli Tengah pantas disebut sebagai tempat gudangnya
pariwisata.
Menurut Pendit (1994), pariwisata
dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat.
Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah wisata budaya, wisata bahari, wisata
cagar alam, wisata konvensi, wisata pertanian, wisata buru, dan wisata ziarah.
Dapat disimpulkan kalau hampir kesemua jenis wisata itu ada di Tapanuli Tengah.
Kali
ini saya akan berbagi pengalaman tentang Pantai Bosur. Mungkin belum banyak
orang yang tahu dengan jelas tentang Pantai Bosur. Salah satu pantai indah yang
terletak di Pandan, Tapanuli Tengah. Dibuka sejak 07 Desember 2013. Jadi masih tergolong sebagai salah satu
tempat pariwisata baru. Berbeda halnya dengan Pantai Pandan dan Pantai Kalangan
yang sudah ada sejak lama.
Waktu
itu saya dan kesebelas teman kampus lainnya yang mencintai “jalan-jalan”
memutuskan untuk menjajaki keindahan Pantai Bosur. Dari Padangsidimpuan kami
mengendarai sepeda motor masing-masing, hingga tiba di tempat tujuan yang
memakan waktu kurang lebih dua jam.
Rasa lelah dan dahaga terbayar lunas
ketika tiba di Pantai Bosur. Aroma laut memanggil-manggil kami untuk merasakan
keindahannya. Hanya bermodal parkir Rp 2.000 per sepeda motor, kami sudah bebas
berkeliaran di sana sepuasnya.
Pantai Bosur memang tidak seperti
Pantai Ancol atau Pantai terkenal di Indonesia bahkan dunia yakni Pantai
Losari. Namun Pantai ini memberikan kenyamanan, ketenangan dan kepuasan yang
tiada terkira. Letaknya yang mudah ditemukan yakni merupakan jalanan umum yang
selalu ramai dilalui masyarakat, membuat Pantai ini selalu ramai pengunjung.
Di kawasan Pantai Bosur, kita juga
bisa menemukan food court yang
dilengkapi tempat makan yang unik namun berkelas, dagangan souvenir dengan berbagai jenisnya yang bisa menarik hati, mainan
anak-anak seperti luncuran, dan rumah tua angker yang dilengkapi dengan berbagai
jenis hantu khusus untuk orang-orang yang ingin menguji adrenalin.
Pantai ini juga semakin cantik
karena dibuat dua anjungan dengan menguruk ribuan kubik batu-batu besar ke
laut. Ada juga jembatan beton dan kayu yang sengaja dibangun di atas laut.
Semuanya masih dengan kondisi yang sangat bagus. Karena hal itu, anjungan
selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang hendak menikmati suasana pantai.
Makanya tidak heran juga kalau pengunjung akan mengabadikan momen-momen
istemewanya di atas anjungan.
Dari Pantai Bosur, kita juga bisa
berangkat menuju Pulau Mursala. Salah satu pulau yang kini sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat sebab dulunya pulau itu dijadikan sebagai salah satu setting film “Mursala” yang diperankan
oleh artis ibukota Rio Dewanto dan Titie Rajo Bintang.
Dulunya Pantai Bosur hanyalah sebuah
tempat kotor nan menjijikkan sebab dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Belakangan pemerintahnya berinisiatif untuk membuat wilayah tersebut menjadi
tempat pariwisata. Dan akhirnya sekarang ini kita bisa menikmati keindahan alam
yang tiada terkira itu.
Pantai Bosur juga merupakan tempat
yang tepat bagi pengunjung yang ingin menikmati matahari terbenam. Senja di
Pantai Bosur membuat kita semakin bersyukur atas keindahan alam yang diberikan
oleh Sang Pencipta. Oleh karena itu, bagi teman-teman yang pusing memikirkan
tujuan wisata, Pantai Bosur layak untuk dikunjungi.
0 Comments