Saya baru tahu ada yang
namanya Jambore Literasi sejak bekerja di Dinas Perpustakaan Kota
Padangsidimpuan. Saya kira Jambore cuma ada buat anak Pramuka. Ke mana aja ane
yak? Jambore Literasi pertama yang saya ikuti ini dihadiri oleh puluhan pegiat
literasi dari setiap kota dan kabupaten yang ada di Sumatera Utara.
Nah, ane sendiri
merupakan perwakilan Dinas Perpustakaan Kota Padangsidimpuan bersama dengan Ibu
Kadis, Ibu Dijah, Ibu Halima, dan Bang Putra. Selain dari Dinas, kita juga
mengajak teman-teman dari Rumah Baca Bercahaya, Bang Syapar, Vina, dan Kak
Irdes. Ditambah dengan dua penulis produktif, Bang Budi Hutasuhut dan Sunaryo
Jw. Kuota undangan sepuluh orang pun terpenuhi.
Jambore Literasi 2018
kali ini diadakan di Hotel Torsibohi Sipirok. Acara diadakan sejak Kamis, 01
November 2018 s/d Sabtu, 03 November 2018.
Satu kata yang saya beri
buat panitia acara ini adalah : TERLALU.
Sorry jika terlalu
kasar. But, panitia acara memang tidak mempersiapkan acara dengan baik.
Koordinasi kepada undangan tidak dilakukan secara menyeluruh. Alhasil, kita
yang berasal dari Padangsidimpuan tidak tahu menahu seputar penginapan yang
seharusnya di Hotel Torsibohi berubah menjadi Hotel Sitamiang Padangsidimpuan.
Hellow? Itu artinya kita bolak-balik dong setiap harinya?
Beberapa buku di pameran. Penulisnya rata-rata teman facebook semua ☺ |
Memang hal ini tidak
hanya dialami oleh undangan dari Kota Padangsidimpuan saja. Beberapa undangan
dari kota/kabupaten lain juga mengalami hal sama. Ini bukan acara main-main,
lho. Yang mengadakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.
Gubernur dan Bupati Tapanuli Selatan saja diundang. Masa segala persiapan tidak
dilakukan dengan matang?
Untunglah dihari kedua,
kekesalan di hari pertama sedikit terobati. Meskipun kita harus 'kehilangan'
Bang Budi Hutasuhut dan Sunaryo JW yang tidak ingin lagi menghadiri acara
ini.
Sedari kita tiba di lokasi,
hujan terus menetes. Belum lagi suhu udaranya yang dingin, membuat saya dan
teman-teman bergegas untuk mencari makanan hangat. Alhamdulillah, ketemu juga
Uak penjual lontong yang ramah tamah di pasar tradisional di belakang Alun-Alun
Sipirok. Karena kita tiba lebih awal di lokasi, bolehlah kita sarapan sejenak
di sana.
Selesai sarapan, kami
kembali menuju Alun-Alun Sipirok, tempat dilangsungkannya pembukaan acara
Jambore Literasi. Segala persiapan telah dilakukan. Mulai dari karpet merah,
stand per kota/kabupaten, MC, penari dengan pakaian adatnya, tempat duduk
undangan, dan sebagainya.
Setelah pembukaan oleh
beberapa tokoh dan akhiri dengan dongeng oleh Aldi, acara pun diakhiri dengan
jepret sana-sini. Pukul 15.00Wib, talkshow seputar literasi diadakan di Gedung
Serbaguna Kantor Bupati Tapanuli Selatan.
Talkshownya lumayan
bermanfaat. Apalagi narasumbernya sudah berkompeten dan professional dibidangnya.
Hanya saja bagi saya yang tidak terlalu suka talkshow nuansa formal, kegiatan
ini terbilang boring or membosankan. Sangat kaku khas acara pemerintahan.
Untung ada Kak Irdes dan Vina yang bisa diajak sharing seputar banyak hal.
Bagaimanapun ceritanya,
saya tetap mengajak masyarakat Indonesia, khususnya remaja muda kreatif, untuk
terus bergiat dalam dunia literasi. Mari budayakan baca sejak dini. Ajak
adek-adek untuk cinta buku. Jangan biarkan mereka larut dalam kecanggihan
teknologi hingga lupa budaya dan membaca buku. Menebar kebaikan itu tidak sulit
asal ada niat dan kemauan.
Salam Literasi, Ayo
Membaca!
No comments:
Post a Comment