![]() |
pixabay.com |
Banyak
orang yang berpendapat kalau jalan-jalan itu identik dengan pengeluaran uang.
Apalagi kalau tempat yang dituju tergolong jauh dari kota tempat tinggal.
Mungkin bisa di luar kota, luar provinsi, atau bahkan luar negeri. Yap, satu
sisi itu benar sekali. Bukankah kalau kita ingin mendapatkan sesuatu maka kita
juga harus mengorbankan sesuatu juga? Seperti travelling ini. Namun ada banyak cara untuk membuat uang yang kita
keluarkan ketika travelling kembali
kepada kita. Tidak percaya? Sama. Awalnya saya juga beranggapan begitu. Namun
sekarang berbeda setelah saya tahu bagaimana cara mendapatkan uang dari melakukan
perjalanan.
Ubah cara pandang
![]() |
pixabay.com |
Mindset
kita perlu diatur dan ditanamkan kalau jalan-jalan yang kita lakukan bertujuan
untuk mendapatkan uang, bukan sebaliknya. Terserah orang mau berkata apa, yang
penting cara pandang itu harus tetap nempel dipikiran kita. Percaya deh, itu
pasti akan membuat pemikiran kita semakin tenang, jalan-jalan lebih
menyenangkan, dan kita bakalan benar-benar bisa mendapatkan uang setelah
selesai jalan-jalan. Misalnya kita sudah mengeluarkan uang kurang lebih dari Rp
500.000, maka kita harus bisa mendapatkan uang minimal Rp 1.000.000 dari jalan-jalan
itu. Caranya?
Berpikir kreatif
![]() |
pixabay.com |
Jalan-jalan yang dilakukan akan lebih asyik kalau didokumentasikan. Benar begitu? Benar sekali. Tulis perjalananmu dan kirim ke media yang menerima naskah jalan-jalan. Tenang, ada banyak sekali media di Indonesia ini yang mempunyai rubrik pariwisata. Mulai dari media lokal, hingga nasional. Dan honornya pun beragam. Mulai dari ratus ribuan, hingga jutaan. Fantantis sekali bukan? Padahal tulisan yang dibutuhkan media itu biasanya berkisar dua hingga tiga halaman A4 saja. Sama sekali tidak banyak. Setelah itu lampirkan beberapa foto pendukung dalam tulisan yang dibuat.
Segampang itu? Ya. Namun sebelumnya
kita harus mencari tahu tulisan pariwisata seperti apa yang diterima oleh media
yang kita tuju. Sebab setiap media pasti memiliki perbedaan dan ciri khasnya
masing-masing. Kalau asal mengirim tulisan saja semau kita, bisa-bisa tulisan
kita tidak dilirik.
Yang pasti, tulislah tulisan yang
menarik, mudah dipahami pembaca, dan lebih hebatnya lagi bisa membuat pembaca
ingin pergi ke tempat pariwisata yang kita tuliskan. Amazing sekali kalau gara-gara tulisan kita seseorang jadi
mengikuti jejak kita sebagai traveller.
Tidak bisa menulis naskah yang hanya
berkisar dua atau tiga lembar? Maka masih ada pilihan lain. Yakni menulis buku
perjalanan. Zaman sekarang ini penduduk Indonesia sangat gemar membeli dan
membaca buku travelling. Apalagi
tempat pariwisata yang ditulis merupakan tempat yang masih baru atau belum
banyak terjamah penulis lain, namun menyajikan berbagai jenis pariwisata yang
menarik dan membuat diri ingin menjejakkan kaki di sana.
![]() |
pixabay.com |
Ada banyak penerbit yang menerbitkan
buku pariwisata. Lebih jelasnya, bisa cek di google atau di toko buku bagian pariwisata. Kalau sampai buku kita
terbit, kita akan mendapatkan honor kisaran 8% s/d 12% dari hasil penjualan
buku. Lumayan banyak lho. Bahkan dari honor buku itu kita kembali bisa
melakukan perjalanan. Gimana? Asyik? Tentu saja!
Cara lain lagi? Bisa menulis
perjalanan di blog. Kita bisa membuat blog secara gratis. Misalnya melalui
wordpress.com atau blogger.com. Memang untuk mendapatkan uang dari menulis di
blog tidak segampang menulis di media atau di penerbit. Butuh proses panjang. Namun
kalau lama kelamaan blog kita dikenal banyak orang karena tulisannya yang selalu
bagus dan bermanfaat, pasti deh cepat atau lambat uang akan mengalir ke kantong
kita.
Bagi yang tidak bisa menulis
perjalanan namun jago dalam memotret, bisa juga mengirim hasil jepretannya ke
media yang membutuhkan. Hanya saja akan lebih baik kalau yang bisa menulis bisa
juga memotret, dan yang bisa memotret bisa juga menulis. Kan dapat uangnya
bakalan lebih banyak. Rasa syukurnya pun akan lebih banyak.
Tunggu apalagi? Siapkan semua
keperluan travelling dan setelah itu
lakukan hal-hal yang bisa mendapatkan uang seperti yang telah disebutkan di
atas! Rasakan petualangan jalan-jalan, nikmati hidupmu, tulis kisah perjalanmu,
kirim ke media, dan bersyukurlah karena bisa melakukan semua itu. Sebab ada
banyak orang yang ingin travelling
dan mempunyai uang yang berlimpah namun sama sekali tidak bisa meninggalkan
pekerjaannya barang beberapa jam sekalipun.
Harian Analisa Medan.
Minggu, 16 Oktober
2016.
0 Comments