How You Life Your Life

[Review Film] - Forever My Girl 2018

Sumber: Youtube.com

Forefer My Girl merupakan film romance keluaran tahun 2018. Film ini dibuat berdasarkan novel karangan Heidi McLaughlin. Kalau kata saya, novelnya pasti jauh lebih keren. Sangat jarang film yang diangkat dari novel mampu memenuhi ekspektasi pembaca.

Film ini diperankan oleh Alex Roe sebagai Liam Page, Jessica Rothe sebagai Josie, dan Abby Ryder Fortson senagai Billy.

Hari H pernikahannya, Josie ditinggalkan sang kekasih, Liam. Hatinya begitu hancur dan remuk. Kisah langsung berlanjut delapan tahun kemudian.

Fokus utama beralih pada Liam. Liam merupakan lelaki macho dengan tampang rupawan. Ia juga seorang penyanyi yang sangat populer. Namun seiring berjalannya waktu, ia merasa hampa. Seolah-olah ada yang hilang dari dirinya. Maklum saja. Duit sudah banyak, fans di mana-mana, nama dielu-elukan, lagu disukai, apa saja bisa dibeli, namun kekurangan cinta. Liam sejak menjadi penyanyi, tidak pernah berkomunikasi dengan ayahnya yang berprofesi sebagai seorang pendeta. Sedang ibunya, sejak Liam kecil, sudah menghadap Yang Kuasa.

Suatu hari, ketika ia bersama perempuan di hotel, dan tanpa sengaja perempuan itu menginjak hape jadul berantena milik Liam. Kontan Liam marah dan berlari secepat mungkin menuju tukang service hape. Tanpa sendal alias telanjang kaki. Meskipun dikejar banyak fans, Liam tak peduli. Ia terus berlari sampai bajunya dipenuhi keringat.

Syukurlah bapak tukang service berhasil benerin hape jadul Liam. Ternyata hanya ada satu yang penting di sana. Pesan suara dari Josie, sang mantan.

Ternyata sejak Liam 'kabur' dari hari pernikahannya, ia tetap tidak bisa melupakan Josie. Buktinya ia selalu mendengarkan pesan suara terakhir yang dikirim Josie ketika Liam meninggalkannya. Yang saya heran di sini, kalau masih ada rasa pada Josie, mengapa tidak kembali? Mengapa tidak muncul di hadapannya? Tentunya dengan maaf tulus dan menjelaskan semuanya, pasti si cewek bisa menerima. Meskipun itu tidak mudah dan butuh waktu yang tidak sebentar. Ini butuh waktu delapan tahun, bo! 

Kamu sendiri, kalau ditinggal sang calon suami, apa masih mau balikan ketika ia kembali?

Suatu hari, tak sengaja Liam mendengar kabar bahwa sahabatnya di kampung halaman meninggal karena kecelakaan. Di sini, Liam kaget, sedih, dan shoock. Ia pun berangkat menuju kampung halaman melarikan diri, meninggalkan Sam dan kru lainnya. Padahal ia masih memiliki jadwal tour.

Di Lousiana, kampung halamannya, ia tidak dipuja-puja ataupun dikejar para fans yang seperti biasa ia alami. Malah masyarakat membencinya sebab kesalahannya meninggalkan Josie di hari pernikahan. Jadi, Liam tak ubahnya lelaki 'brengsek' yang tak perlu disenangi apalagi dipuja-puja.

Si cantik Billy.
Sumber: cinemabland.com

Liam kembali bersua dengan Josie. Kangen, malu, merasa bersalah, dan semuanya bercampur menjadi satu. Hanya saja yang membuat Liam tak menyangka adalah kala menemukan Josie telah memiliki seorang putri cantik bernama Billy. Billy merupakan nama yang sama dengan nama ibunda Liam. Ternyata, Billy merupakan buah hati Liam dengan Josie. Josie telah hamil ketika Liam meninggalkannya pada hari H pernikahan mereka.

Di sini, saya sangat suka karakter Billy. Bocah cilik yang sangat cantik, imut, pintar, dan dewasa. Dengan usia yang masih sangat muda, yakni tujuh tahun, sangat sulit menemukan anak kecil yang memiliki karakter seperti ini. Biasanya anak tujuh tahun hanya tahu jajan dan bermain. Tapi di sini, Billy sudah bisa diajak diskusi keluarga dan jawaban-jawabannya sangat di luar perkiraan. Entah anak bule sudah biasa seperti itu, saya tidak tahu. Tapi kalau anak-anak di lingkungan tempat tinggal saya, khususnya yang berusia tujuh tahun, kerjaannya cuma nangis kalau keinginannya tidak terpenuhi. Hehee.

Forefer My Girl belum berhasil menjadi salah satu yang terbaik di hati saya. P.S. I Love You, Pretty Woman, The Proposal, dan sebagainya masih menjadi yang terbaik bagi saya.


Btw, lagu-lagu di film ini sangat easy listening. Semoga Forefer My Girl bisa menjadi teman untuk mengisi waktu luangmu, ya.


No comments:

Post a Comment