Eva Riyanty Lubis
![]() |
Sumber gambar: |
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit
paling mematikan yang berhasil meneror seluruh masyarakat di dunia ini, tak
terkecuali Indonesia. 01 Desember, diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Lalu
apa yang harus dilakukan dengan peringatakan tersebut?
Human
Immuno Defeciency Virus (HIV) adalah virus yang membuat kekebalan tubuh
kita rusak. Kalau virus ini terus berkembang, maka ia kan menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS). Penderita HIV dapat menularkan penyakitknya. Hanya saja kita tidak bisa
memutuskan untuk mengatakan seseorang terkena HIV kalau hanya melihat dari
penampilan luarnya saja.
Penularan HIV/AIDS
HIV hanya hidup di dalam empat
cairan tubuh manusia. Yakni cairan darah, sperma, vagina, dan air susu.
Penularan melalui cairan darah bisa terjadi ketika melakukan transfusi darah,
pemakaian jarum suntik, tato, dan akupuntur.
Penularan melalui sperma tentu saja
terjadi apa bila terjadi hubungan badan. Salah satu pasangan positif HIV, atau
seringnya melalukan hubungan badan dengan gonta-ganti pasangan.
Penularan melalui air susu bila
seorang ibu positif mengidap HIV, maka bayi yang sedang dia susui bisa
dipastikan juga akan tertular penyakit yang sama.
Jadi kalau dikatakan berjabat
tangan, menggunakan sendok bareng, makan sepiring berdua bisa menyebabkan
HIV/AIDS tertular, sama sekali tidak benar.
Gejala HIV/AIDS
Beberapa gejalanya dalah demam dan
berkeringat pada malam hari selama waktu yang cukup lama, batuk berkepanjangan
disertai sesak napas, diare berat, kelainan kulit dan iritasi, infeksi jamur
pada mulut, kehilangan berat badan secara drastis, pembesaran kelenjar secara
menyeluruh, di leher, ketiak, lipatan paha dan gangguan syaraf seperti lamban
berpikir.
Cara akurat untuk memastikan
seseorang positif terkena HIV adalah dengan cara tes darah.
Agar dijauhkan dari HIV/AIDS
Menghindari penularan HIV/AIDS bisa
melalui:
1. Selalu
mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta agar terhindar dari segala mara bahaya
termasuk penyakit HIV/AIDS yang mematikan.
2. Tidak
melalukan perzinaan atau perbuatan yang mengarah padanya.
3. Ketika
melalukan transfusi darah, pastikan darah yang ditransfusi tidak tercemar HIV.
4. Ketika
menggunakan jarum suntik, pastikan jarum suntiknya bersih dan steril.
Harus Lebih Peduli
Kalau bukan kita yang menjaga diri
kita, siapa lagi? Kita lihat sendiri zaman semakin maju, tingkah laku pun
semakin banyak yang tidak beres. Remajanya apalagi. Bukankah tumbuh kembangnya
Negara ini juga berada di tangan kita?
Menurut Statistik Kasus HIV/AIDS di
Indonesia sejak 01 April 1987 sampai dengan 30 Juni 2014, jumlah kumulatif
penderita HIV mencapai 142.950 orang sedangkan positif AIDS mencapai 55.623
orang. Sedang angka kematian dari penyakit itu memakan korban sebanyak 9.760
orang. Sebuah angka yang membuat hati kita miris. Apalagi dari tahun ke tahun
korban semakin banyak. Dan parahnya korban terbanyak berada di antara usia 20
sampai 29 tahun.
Untuk itu remaja Indonesia harus
membentengi diri masing-masing agar terhindar dari penyakit mematikan ini.
Tidak harus 01 Desember, namun setiap hari. Kita harus lebih peduli pada diri
sendiri. Jauhkan diri dari HIV/AIDS.
November 2014.
0 Comments